Senin, 27 Maret 2017

Recount text pilihan

A Trip to Tanjung Setia Beach

Last year, at the end of the year, my wife and I decided to spend our holiday at Tanjung Setia beach, which located around 234 kilometers from Bandarlampung. 

When we arrived at the beach, we were surprised to see the beautiful view of the beach.  After having a quick dip in the ocean, which was really cold and windy, we realized that there were not many people there. We thought that it happened because it was too windy there during that time but we finally realized that it was Christmas holiday so almost all of tourists who are used to spending time there went back to their country.

After spending few times swimming in the beach, we bought some hot chips at the takeaway store nearby, and we rode our bikes down the beach for a while, on the hard, damp part of the sand.   The next day we visited Labuan Jukung beach. There, we were amazed to see the high wave owned by this beach. Because it was so high that no body was brave enough to surf on it that time.

The third day there, we decided to go home when we finally made it back home, we were both totally exhausted because of the trip but we were so happy to travel such an amazing beach Lampung province has.

Analisa :

Orientation : Paragraf pertama, (Last year, at the end of the year, my wife and I …)

Events : Paragraf kedua dan ketiga.

Reorientation : Paragraf keempat (terakhir)

Perjalanan Liburan ke Pantai Tanjung Setiai

Tahun lalu, pada akhir tahun, saya dan istri saya memutuskan untuk menghabiskan liburan kami di pantai Tanjung Setia, yang terletak sekitar 234 kilometer dari Bandarlampung.

Ketika kami tiba di pantai, kami terkejut melihat pemandangan indah pantai tersebut. Setelah menceburkan diri sejenak di pantai, yang benar-benar dingin dan berangin pada waktu itu, kami menyadari bahwa tidak ada banyak orang di sana. Kami berpikir bahwa itu terjadi karena angina terlalu besar pada waktu itu tapi kami akhirnya menyadari bahwa hari itu adalah hari libur Natal sehingga hampir semua wisatawan yang terbiasa untuk menghabiskan waktu di sana kembali ke negara mereka.

Setelah menghabiskan beberapa waktu berenang di pantai, kami kemudian membeli beberapa keripik hangat(yang baru saja digoreng) di toko di dekat pantai itu, dan kami kemudian bersepeda di pantai untuk beberapa saat, di pasir yang basah itu. Keesokan harinya kami mengunjungi pantai Labuan Jukung. Di sana, kami terkagum-kagum melihat ombak tinggi yang dimiliki oleh pantai ini. Karena begitu tingginya sehingga tidak ada yang cukup berani untuk berselancar di atasnya saat itu.

Pada hari ketiga ada, kami memutuskan untuk pulang ketika kami akhirnya sampai kembali ke rumah, kami berdua benar-benar lelah karena perjalanan itu tapi kami sangat senang melakukan liburan di pantai yang menakjubkan yang dimiliki provinsi Lampung tersebut.

Minggu, 26 Maret 2017

Cara buat blog

hy guys! Mau tau cara buat blog di hp android kamu dgn mudah? Yuk kita simak berikut ini
Langkah 1.download apl blogger di app store yg kmu punya.
Langkah 2.masuk ke apl blogger lalu masukkan account email kamu contoh(abc@gmail.com).
Langkah 3.masukan sandi email kamu contoh(12345merdeka).
Langkah 4.klik ikon buat bloger.
Langkah 5.atur profil blogermu tulis nama profil kamu.
Oke selamat mencoba....salam anak bloger📴

Dongeng pilihan

Dongeng keledai yang memakai kulit singa - Seekor keledai menemukan sebuah kulit singa yang telah ditinggalkan oleh sang pemburu di dalam hutan. Dia kemudian memakai kulit singa itu dan menghibur dirinya dengan cara bersembuyi di semak-semak dan tiba-tiba meloncat keluar untuk menakut-nakuti binatang yang lewat di tempat itu. Semua binatang yang kebetulan lewat, menjadi takut dan lari dari tempat itu ketika melihat keledai yang mereka kira singa.

Keledai tersebut begitu senang melihat semua binatang lari menjauh darinya, seolah-olah dirinya adalah raja hutan, sehingga karena terlalu bangga dan senangnya, dia mulai mengaum dengan keras, tetapi bukanlah auman singa yang keluar dari mulutnya, melainkan cuma ringkikan keledai yang parau. Seekor rubah yang tadinya ikut lari bersama dengan binatang lainnya, menjadi terhenti ketika mendengar suara itu. Perlahan-lahan dia mendekati keledai itu dan menyadari bahwa yang menakut-nakuti seluruh binatang yang lewat di tempat itu hanyalah seekor keledai yang memakai kulit singa. Rubah itu kemudian berkata sambil tertawa:

"Jika kamu menutup mulutmu, mungkin saya akan berlari ketakutan juga. Tetapi kamu kamu malah mengaum dan mengeluarkan suara ringkikanmu yang parau."

Jadi pembelajaran yang dapat kita teladani dari dongeng Keledai yang memakai kulit singa ini adalah
Orang bodoh mungkin bisa menipu dengan pakaian dan penampilannya, tetapi orang lain akan segera tahu siapa dirinya sebenarnya dari perkataanya.

Thanks udah berkunjung....salam bloger📴